Sabtu, 22 Oktober 2011

SABAR


Ya Rabb.......
dengan ketidak sabaranku aku terjerumus dalam gua
gua yang membuatku hidup dalam kegelapan
membuat nafasku pendek tuk berhembus

dengan ketidak sabaranku
aku terbelenggu dalam hidup yang sempit
semua terbatas tanpa aturan-MU

dengan ketidak sabaranku
aku hidup dalam kesepian
aku hidup dengan semua angan yang terhenti


Ya Rabb......
dengan ketidak sabaranku
membuatku hidup menjadi pengemis
membuatku hidup menjadi perengek
membuatku hidup menjadi penagih halusinasi

Ya Rabb......
kuatkanlah raga dan hati untuk keluar dari gua ini
kuatkanlah rasa cinta dan sabar untuk menapaki jalan gelap
kuatkanlah genggaman MU untuk meraih 
kuatkanlah kaki untuk selalu melangkah
kuatkanlah untuk menghentikan air yang keluar dari mata ini
lagi-lagi ku memohon






Minggu, 04 September 2011

TAKUT UNTUK KEPASTIAN

Takut mati tapi selalu berpikir waktu itu cepat
Seakan tidak ada waktu untuk berpikir sebelum bertindak

Takut mati tapi selalu berpikir waktu itu singkat
Seakan tidak ada waktu untuk merenung memperbaiki

Takut mati tapi selalu berpikir waktu untuk keramaian
Seakan tidak ada waktu untuk menyendiri berpasrah kepada-NYA 

Takut mati tapi selalu berpikir waktu itu padat
Seakan tidak ada waktu untuk memilih yang baik 

Bukankah kematian itu PASTI?
dan bukankah waktu ada untuk BERPIKIR?

Jumat, 05 Agustus 2011

Paksaan dan kebebasan


Satu demi satu diciptakan
Dimasukkan sesuatu yang halus untuk menggerakkannya
Diisi cahaya disetiap benda berdetak
Bersinar dengan berbeda dari setiap warna yang mereka bisa beri
Merah, hijau, kuning, biru, putih, dan lain-lain.

Berbekallah dengan kematangan
Agar bisa mengetahui bahwa akan tak terlihat sinar aslinya
Jika merah dipaksa menjadi kuning
Hijau dipaksa menjadi putih
Dan begitupundengan sinar lainnya

Izinkan diri ini memiliki bekal untuk melihat sinar-sinar itu
Melihat warna-warni yang indah yang akan menyinari hidup ini kelak

Izinkan diri ini untuk tidak membalas keredupan yang pernah dimiliki
Biarkanlah dunia ini bersinar dengan berbagai warna yang bersinar dengan bebas dan sesuai kemampuannya

Cukup berikan ruang yang indah dan sesuai untuk mereka bersinar

mereka-kami berbeda

Ramai penuh kemegahan dan kemewahan
Bergema tawa gembira
penuh semangat, inspirasi, dan motivasi
Berbahagia semua yang terlibat
Aman, nyaman, bahagia
Mereka punya sesosok itu

Sepi sesak dengan keheningan
Terisak menangis tersedu-sedu
Penuh keperihan, kepedihan, dan kesepian
Berjuang keras semua yang terlibat
Kerinduan, impian, harapan
Kami tanpa sesosok itu

Minggu, 17 Juli 2011

HANYA MIMPI

tawa itu, senyum itu, gerak-gerik itu
yang tak bisa kulihat disamping diri ini
hanya bisa kulihat gambar demi gambar
disamping mereka semua itu terlihat lepas
seakan tak ada beban untuk menghalanginya
bahagia melihatnya senang
senang melihatnya bahagia

Namun, itu hanya mimpi untuk ku wujudkan
mimpi untuk melihatnya seperti itu disampingku
mimpi yang seakan tak bisa ku berikan

saatnya menyimpannya ditempat yang pas
saatnya mundur untuk melihatnya bahagia
saatnya membiarkan semua ini HANYA MIMPI

Sabtu, 26 Maret 2011

pelukkan





SANG MAHA, lagi-lagi aku terisak dihadap MU
meratapi apa yang telah terjadi
seakan mengukir goresan luka hingga menangis merah
melepaskan pelukan MU yang erat
hanya untuk menerima tangan yang dipenuhi dengan pisau tajam
mencoba tegar dan sabar
tapi tusukan itu begitu banyak
hingga tak sempat mengobati karena lebih dulu hilang tenaga ini
ku pejamkan mata tak mau melihat
ku tutup telinga tak ingin ku dengar

SANG MAHA, jika aku melangkah pergi dari tangan itu
apakah KAU akan memelukku erat kembali?

Sabtu, 05 Maret 2011

SELALU TIDAK BELAJAR DARI KESALAHAN

SANG MAHA, mengapa kelopak mata ini terlalu besar
tidak bisa melihat kesekeliling yang begitu indah
hanya dapat melihat kegelapan lagi dan lagi

SANG MAHA, mengapa kuping ini terlalu kecil
tidak bisa mendengar nyanyian merdu
hanya kebisingan dan kebisingan yang terdengar

SANG MAHA, mengapa bibir ini terlalu besar
tidak bisa berbisik kebaikan
hanya dapat berteriak kekejaman

kuatkanlah diri ini membuka kelopak mata ini
mendengar dengan kuping kecil ini
menutup sedikit bibir ini
agar tidak selalu berjalan hanya pada satu arah
agar tidak mendengar hanya kepalsuan
agar tidak berbicara dengan kekejaman